Thursday, April 29, 2004

Jilbab Dilarang dalam Turnamen Bola

Sebuah turnamen sepak bola perempuan di Melbourne, Australia, nyaris batal karena salah seorang pemainnya menolak melepas jilbab. Affifa Saad, nama pemain itu, menolak melepas meski wasit memaksanya

Hidayatullah.com--Affifa Saad --nama pemain itu – telah ikut memperkuat tim di empat musim kompetisi dan tidak pernah menanggalkan jilbabnya. Afifah baru tersandung masalah tatkala dia sedang berlaga di Keior Park, Minggu lalu. Sang wasit, yang barangkali alergi terhadap simbol-simbol Islam justru menyuruhnya mencopot jilbab.

Kontan saja Afifa ia menolak dan menangis. "Dia menangis ketika larangan itu terjadi.., “ujar pelatihnya, Alex Alexopoulos pada media setempat. Yang menarik, rekan satu timnya dan juga lawan mainnya justru mendukung penolakannya muslimah Australia ini. Mereka bahkan mengaku tak keberatan jika Affifa tetap berjilbab meski saat berlaga main bola.

Setelah berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Victoria, sang wasit akhirnya memperbolehkan Affifa bermain. Namun, pertandingan itu harus diundur karena penundaan tadi.

Kasus Afifah ternyata tak berhenti di rumput hijau, Ketua Komisi Persamaan HAM Victoria Diane Sisely, aktifis lembaga HAM justru menginginkan kasus Afifa dibawah ke meja hijau. "Seharusnya, Affifa mengadukan tindakan diskriminasi yang dikenakan terhadapnya", ujar Sisely. Dia berniat mempertanyakan pengaruh jilbab terhadap permainan sepak bola kepada wasit. Kini Afifa sedang menunggu dalam pertandingan berikutnya hari Minggu, di Port Melborne.

Semenjak bom Bali, Australia tiba-tiba menjadi paranoid dengan hal-hal berbau Islam. Setahun lalu, seorang anggota parlemen bahkan pernah mengusulkan undang-undang yang isinya menganggap pemakaian jilbab merupakan bentuk tindakan pidana. (bbc/cha)

Source : Hidayatullah.com

No comments: